Mencoblos Pilkada Jatim di TPS 05
|Hari ini, Rabu (23/7), sebagian masyarakat Jawa Timur berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk melakukan pemungutan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim).
Kebetulan saya mendapat bagian untuk mencoblos di TPS 05, Kelurahan Perak Timur, Pabean Cantian, Surabaya.
Pemungutan suara di TPS 05 dimulai sejak pukul 07.00 WIB, meskipun sebenarnya panitia sudah siap sejak pukul 06.00 WIB. Beberapa kali saya tengok dari depan rumah, kelihatannya masih sepi-sepi saja. Saya melihat beberapa panitia sedang duduk-duduk sambil menunggu warga yang datang. Malahan ada beberapa anak kecil yang lebih aktif bermain di dekat lokasi TPS tersebut.
Menjelang siang nampaknya warga sudah mulai banyak yang datang. Meraka berbondong-bondong datang ke TPS 05 sambil membawa kartu pemilih dan surat pemberitahuan pemungutan suara. Setelah melakukan pendaftaran, satu per satu mereka masuk bilik untuk menggunakan hak pilihnya untuk memilih.
Saya bersama istri datang ke TPS 05 sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu suasana di TPS 05 sudah kembali sepi lagi. Setelah mengambil surat suara, saya masuk bilik untuk menggunakan hak pilih saya. Saya buka seluruh lipatan-lipatan surat suara itu hingga kelihatan semua. Dengan hati mantap, saya tusuk salah satu gambar pasangan calon Gubernur Jawa Timur itu menggunakan jarum yang sudah disediakan. Mak jusss….!
Keterangan Foto :
- Saya saat memasukkan surat suara ke dalam kotak suara
- Tinta yang ada di jari kelingking kiri menunjukkan bahwa saya telah menggunakkan hak pilih.
Saya lipat kembali surat suara tersebut seperti semula, kemudian saya masukkan ke kotak suara yang sedang dijaga oleh petugas keamanan. Selanjutnya, saya celupkan jari kelingking kiri saya ke kotak tinta sebagai tanda bahwa saya sudah memberikan suara.
Sudah lega rasanya telah menggunakan hak pilih saya. Saya dan istri kembali pulang untuk menunggu hasil penghitungan suara.
Pukul 13.00 WIB pemungutan suara ditutup, dilanjutkan dengan penghitungan suara setengah jam kemudian. Dengan disaksikan oleh para saksi, panitia mulai melakukan proses penghitungan suara dengan serius.
Hasil selengkapnya penghitungan suara di TPS 05 Perak Timur, Pabean Cantian Surabaya, adalah sebagai berikut :
- Khofifah / Mudjiono : 100 suara
- Sutjipto / Ridwan H : 75 suara
- Soenarjo / Ali Maschan : 8 suara
- Achmady / Soehartono : 15 suara
- Soekarwo / Syaifullah Yusuf : 25 suara
- Tidak sah : 18 suara
Diduga, dalam Pilkada Jatim tahun ini, banyak warga yang tidak memberikan suaranya alias golput. Disamping mereka banyak yang tidak mengenal sosok calon Gubernur Jatim ini, mereka sudah enggan untuk memilih karena sudah sering ditipu oleh para pemimpin kita. Apalagi mereka punya pendapat bahwa siapapun yang terpilih tidak akan bisa merubah jalan hidup mereka.
[…]seluruh masyarakat Jawa Timur berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara[…]
wekekeke… ndak seluruh kok pak edi, paling mek 50 persen ndak nyampe :p
saya punya pilihan tapi saya ndak milih
Betul juga, Mas. Memang tidak semua warga Jatim datang ke TPS. Makasih atas koreksinya. Hehehe…
Benar sampeyan, Mas. Memang tidak semua warga jatim datang ke TPU untuk memberikan suaranya. Makasih atas koreksinya. hehehe…
lho, pak de karwo malah jauh ya pak … Pdhl aku seneng e liat pak de karwo dari iklan nya …”Siji dadi loro … loro dadi Siji” ;))
Di TPS 05 tempat saya memilih, Pak Karwo justu di urutan ke 3 setelah Khofifah dan Sutjipto.
di TPS bapak berapa yang golput?
menurut LSI katanya partisipasi hanya 64%. Jadi Kofifah dan pak de karwo cuman dapat suara 15% dari total yang terdaptar. Kalah jauh dari golput yang mencapai 36%. Bagaimana ini Indonesia??
salam
Saya tidak tahu jumlah golput di tempat saya. Yang jelas, masyarakat sekarang sudah mulai pintar. Mereka tidak mau lagi dipermainkan oleh para pemimpin yang katanya membela rakyat tapi ujung-ujungnya malah sebaliknya.
ndak ada manusia yang bisa merubah nasib manusia lainnya, itu haknya Yang Kuasa dan individu manusia itu sendiri. halah…
pemilu hanyalah pesta demokrasi untuk memilih sebisa mungkin orang yang kita percaya. bukan begitu pak edi? 😀
Betul sekali. Tapi sekarang ini susah untuk menentukan pilihan yang benar-benar terbaik dan bisa mengerti kepentingan rakyat.
lho rumahnya di mana mas? kantor saya deket pabean cantikan soalnya 😛
Rumah saya daerah pesapen, Mas. Wah, dekat ya kalau begitu!
Semoga yang menang bisa membantu korban lumpur lapindo ..
Ya harus begitu, Mbak. Buat apa jadi pemimpin kalau tidak bisa membantu rakyat, terutama korban lapindo.
hwmm,,,,
males pulang jadi gak ikut….
Wah, tiap hari tidur di PENS ya, Mas? Pulang aja sampai nggak sempat.
baca bismillah dulu ga pak?hehehehheheeh
Bismillah, terus langsung juusss…
semoga yang terpilih lebih bisa membangun daerahnya..
Juga bisa membuat daerah kita menjadi aman, tenteram, adil dan makmur.
hidup kaji manteb
😀
Di TPS tempat saya, kaji mendapat suara paling banyak.
Walah pak, narsis bener…
nyoblos nomor berapa pak…???
Aku kemarin nyoblos nomor 6….
Emang nomornya sampai berapa koq ada nomor 6 segala? Hehehe…
aku pas ncoblos sampek tembus nang gembrenge/seng pak edi.. dadi suaranya “mak DENG!!!” menggemparkan seluruh belantara pemilu…
lha saking semangatnya e.. lha saya kira kasur empuknya itu ndak bisa ditembus paku… hahahaa….
Wah, terlalu bersemangan nih. Nyoblosnya jangan keras-keras!
loh.. pak edi.. dapet berapa suara??
Saya nggak dapat suara, malahan saya yang memberi suara. Hehehe…
wohohoho… postingan yang sama :p
kalo di Malang sekalian nyoblos buat Walikota pak…
Wah, enak ya kalo gitu. Nggak usah melakukan pemilihan 2 kali, gubernur dan walikota.
Setujuuuuu…
Memang kenyataannya seperti itu. Beberapa pakar sudah memprediksi bahwa golput untuk pilkada ini banyak yang golput. Itulah sebabnya kenapa MUI sampai mengambil inisiatif dengan mengatakan bahwa golput itu haram. Sebenarnya tujuannya ya itu tadi.
Lagi rame coblos-coblosan tak iyo!!!
Wah, rame banget nih.
Sewaktu pemilihan gubernur Jawa Barat lalu saya sebenarnya malas memilih. Tapi karena tetangga baik saya dipilih sebagai panitia pemilu, maka demi menjaga baik hubungan ketetanggaan akhirnya saya sekeluarga ikut juga.
Waktu itu saya nggak Golput, tapi saya bingung milih yang mana, soalnya menurut saya toh nggak ada bedanya. Lantas biar adil sewaktu mau berangkat pencoblosan, kandidat yang saya pilih akhirnya diundu dengan dadu! Kalau yang keluar mata dadu 1 dan 4, maka saya pilih calon no. 1. Kalau dadu 2 dan 5, saya pilih calon no.2. Kalau mata dadu 3 dan 6 saya pilih calon no.3 (Di Jawa Barat calonnya cuma tiga pasang waktu itu). Dan hasilnya yang keluar sebagai pemenang undian adalah calon nomer……… huehehe…. tebak sendiri!
Wah, ini termasuk cara memilih yang unik, Pak. Kalau nggak tahu siapa yang bakal dipilih, enaknya diundi seperti ini aja ya?
Ass.
kirain yang dalam foto itu salahsatu Calon yang Berlaga……hehe
yup..selamat nyoblos dan pilkada serta mendapatkan Gubernur yg baru pak……….Moga Jatim berubah kearah yang lebih baik.amin.
Wa’alaikum salam. Semua masyarakat berharap begitu.
Wah, mantap tuh ada potonya…
Jadi kayak waktu pejabat lagi ngambil suara…
Memang saya sengaja mengambil foto untuk dimasukkan ke dalam blog.
Semoga pilihan bapak tidak salah dan dikemudian hari dapat memimpin Jatim dengan baik!!!
Saya juga berharap begitu. Amin 3x.
kena serangan fajar ga Mas sebelum nyoblos? kekekke
Pernah sekali mendapat serangan fajar, beberapa tahun lalu. Tapi kali ini nggak ada tuh.
Daripada golput mending bikin golongan yang lainnya aja.
Ayo sapa yang mau ikut aku jadi goltam (golongan hitam) :))
hahaha…
ntar mungkin baklan ada golmer, golku, goljo. Emangnya pelangi 😀
Wah, kalau pake golongan hitam nanti nggak ada yang ngikut, Pak.
Kayaknya bakal nyoblos di TPS 05 lagi september depan..
Betul, terpaksa harus ada putaran kedua.
Rasanya pilkada kurang diminati masyarakat. Masyakat sudah bosan dengan janji-janji yang hanya omong kosong tok…
Obral janji saat pilkada memang sudah menjadi tradisi, tapi kalau tidak bisa menepati ya percuma saja.
mudah2han ndak salah coblos
Kalau nyoblosnya nggak salah, tapi nggak tahu pilihan saya salah atau benar.
disana pasangan cagub no-1 yang paling tenar tampaknya… saya sendiri cukup diuntungkan dengan adanya pilkada ini. libur… kita lihat putaran ke dua nanti..
Karyawan berpenghasilan tetap senang dengan adanya pilkada ini karena libur. Tapi tukang becak akan merasa kesulitan karena tidak mendapatkan uang.
Selamat ‘berkorban’ lagi untuk putaran keduax
Iya, Pak. Nunggu september depan.
alhamdulillah..mas edi ga ikut golput.
kalo golput kan sayang ya..
Saya sungkan karena Pak RT-nya baik sama saya. Hehehe…
mas edi nyoblos siapa..? 😛
Hayo, coba tebak sendiri. Hehehe…
dah kebiasaan nyoblos… jgn lupa pilpres nanti gak nyoblos ya… he…he… BTW nyoblos sapa om… he…he… ga ush djwb…dah tau kok… kan superman…he…he…wekekek]
*kaburrrr*
Wah, hebat dong kalau tahu siapa yang saya coblos!
wah … kenapa sampeyan ga ikut nyalon pak ???
Kalau saya nyalon, nanti sampeyan milih saya ya?
wah, semoga saudara2 di jatim berhasil memilih sosok pemimpin yang tepat, pak edi. btw, kayaknya fenomena golput sedang jadi trend, pak, akibat banyaknya ulah para politisi yang tdk memperjuangkan rakyat, haks.
Yach, begitulah, Pak. Pada awalnya mereka berjanji untuk memperjuangkan hak rakyat, tapi setelah terpilih, janji seakan terlupakan.
Wah… napa golput..??
Ya nggak kenapa-kenapa.
ggolput menang juga yak di jatim ?
Untuk pilkada kali ini, nampaknya begitu.
jadi kita sama dong,mas Edi
buat nyoblos putaran kedua nich ( aku di sekitar juanda,mas )
Sama, nunggu bulan september ya. Btw, juanda sebelah mana?
salam
Hmm picknya mirip sapa yak *mikir* 🙂
Kenapa harus mikir, picknya yang jelas mirip saya. Hehehe…
Milih pasangan mana nih mas (mau tau aja ya) hehe….
Waktu liat di tv saat debat “calon pemimpin” kayaknya yg lbh meyakinkan pasangan Khofifah dan Mudjiono mas 😀
Saya juga sempat nonton debat di TV, tapi debat tidak bisa dijadikan tolok ukur.
Oya mas, “cameraface” ko’ 😀
Wah, saya jadi malu, Mbak.
waduh jauhnya di Perak wekeke… bisa sjam tuh dari kosan sayah 😀
btw tukeran link yah massss…
Emangnya rumahnya dimana, Mbak?
Ok, nanti aku link balik.
wuih ada fotonya segala. saya selama ngikut pemilu belon pernah foto2 begitu. kayaknya ide yg oke juga tuh biar ada kenang2an:)
Emang sengaja ngambil foto untuk dimasukkan blog, Mbak.
Mas Edi cocoknya jadi cagug Jatim.
Cagug itu apa sih?
periode berikutnya ikut jadi calon aja pak…
Ntar sampeyan yang milih ya?
sy juga melakukan pengundian di TPS 05, Kelurahan Perak Timur, Pabean Cantian, Surabaya….kok ngak ketemu sama Pak Edi..
hehehe…maaf ye, ngak punya idea.
Kalau pingin ketemu saya, telpon dulu aja, Pak. Ntar janjian jam berapa ketemu di TPS. Hehehe…
Semoga pilkadanya sukses… Salam kenal dari Banjarmasin…
Terima kasih. Salam kenal balik.
putaran kedua……..
Iya, september depan.
kelingkingnya nyelup tinta kurang dalem tuh hehe
Hahaha, dikit aja nggak apa-apa kan? Kan cuman syarat aja.
Pilih saya kan mas? … halah.
Kalau menjadi calon, aku pilih, De.
nyoblos apa pak ? klu boleh tau…
he he he he 😀
Yang jelas, nyoblos salah satu cagub. Bukan golput. hehehe…
Contoh warganegara yang baik, yang menggunakan hak pilihnya….
Ah, biasa aja tuh.
Wah ternyata di TPS ini ya KARSA kalah D
KARSA hanya menduduki urutan ketiga.
walah….
begaya juga nih bapak yang satu ini 😀
gimana jagonya menang gak pak??
ups…rahasia yagh..hihi
Wah, jago saya kalah nih. Hehehe…
Semoga yang terpilih tidak mengecewakan lagi Pak…
Sehingga pada pemilihan-pemilihan berikutnya rakyat tidak golput lagi….
Saya juga berharap begitu. Semoga pemimpin kita yang terpilih nanti benar-benar bisa menjadikan wilayah Jatim yang aman, tenteram, adil dan makmur.
Kaloo menurut bapak yang bakalan menjadi Gub dan Wagub siapa !!! Mudah2an tidak salah pilih ya pak !!!
Wah, susah menjawabnya. Tunggu bulan september aja ya?